portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Program Ganjar-Mahfud di Bidang Parekraf, Fokus pada Kelestarian dan Kesejahteraan

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023). Pasangan ini memiliki visi misi yang diberi judul “Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari”.

Dalam visi misi tersebut terdapat empat program yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) yang akan menjadi target kerja pasangan ini. Keempat program tersebut adalah Indonesia Tujuan Utama Pariwisata Dunia, Ekonomi Kreatif Makin Melaju, Pusat Industri Halal Global, dan Wisata Maritim Mendunia.

“Dari empat program di atas kita dapat melihat fokus pengembangan sektor parekraf akan senantiasa memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan, kelestarian, dan dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Indonesia Tourism Strategist sekaligus Founder Temannya Wisatawan, Taufan Rahmadi dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023).

Taufan mengatakan, dalam program menjadikan Indonesia tujuan pariwisata dunia bisa diperkuat dengan menjelaskan target Indonesia untuk masuk peringkat 20 dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).

“Karena sebagaimana kita ketahui, Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 24 Mei 2022 menunjukkan bahwa Indonesia melesat naik 12 peringkat, dari posisi 44 menjadi peringkat 32 besar dunia,” tuturnya.

Menurut Taufan, rencana untuk melipatgandakan pengembangan destinasi pariwisata superprioritas di Indonesia harus benar-benar dikaji secara cermat. Mengingat, saat ini dengan lima destinasi pariwisata superprioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang yang telah menjadi program strategis pariwisata nasional masih menyisakan persoalan-persoalan di destinasi yang belum tuntas hingga saat ini.

Selain itu, memasang target 30 juta wisman harus dibarengi dengan keberhati-hatian di dalam menjaga kelestarian alam dan budaya di destinasi.

“Karena sebagaimana kita ketahui orientasi pembangunan pariwisata saat ini bukan lagi bicara tentang quantity tourism melainkan quality tourism,” ungkapnya.