Ikatan Sarjana Katolik (Iska) DPD DKI Jakarta berharap agar Pemilu 2024 bisa dilalui tanpa adanya ujaran kebencian. Pandangan Iska ini tertuang dalam mini riset yang dilakukan dari tanggal 26 September hingga tanggal 26 Oktober 2023 dan berhasil menjaring 465 responden.
“Riset ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Iska DPD DKI Jakarta untuk memetakan optimisme dan pesimisme warga Katolik di Jabodetabek terhadap Pemilu 2024,” ujar Irene Saptatri, Ketua Umum DPD ISKA DKI Jakarta dalam pemaparan hasil riset pada hari Minggu, 29 Oktober 2023.
“Irene juga menjelaskan latar belakang dilakukannya riset ini karena adanya polarisasi politik yang terjadi selama dua pemilu terakhir, yaitu pada tahun 2014 dan berlanjut pada Pemilu 2019,” ucapnya.
Riset yang dilakukan oleh DPD DKI Jakarta menunjukkan bahwa sebesar 33,6% responden pesimis dan 21,1% responden sangat pesimis bahwa pemilu presiden 2024 akan berjalan tanpa adanya ujaran kebencian.
Sedangkan dalam melihat kemungkinan adanya penyebaran berita bohong dan hoaks, sebanyak 38,5% responden menyatakan mungkin terjadi dan 38,1% responden menyatakan sangat mungkin terjadi.
“Terkait ujaran kebencian, juga terdapat prosentase yang cukup tinggi. Sebesar 30,5% responden menilai sangat mungkin terjadi ujaran kebencian, serta sejumlah 32,5% responden lainnya menyatakan mungkin terjadinya ujaran kebencian,” ujar Agus Mulyono, Sekretaris Umum Iska DPD DKI Jakarta yang juga merupakan peneliti dari riset ini.
“Pesimisme terhadap proses selama kampanye tak bisa dilepaskan dari proses dua kampanye terakhir pada tahun 2014 dan 2019. Proses politik yang melahirkan polaritas sebagai dampak dari marketing politik para kandidat telah membuat luka dan trauma politik pada kelompok minoritas seperti komunitas umat Katolik di DKI Jakarta,” imbuhnya.