Loading…
Presiden Jokowi melantik KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto di Istana Negara beberapa waktu lalu. Foto/MPI
1. Jenderal TNI (Purn) Umar Wirahadikusumah
Umar Wirahadikusumah tercatat sebagai KSAD ke-9 yang menjabat selama empat tahun sejak 1969-1973. Lahir di Sumedang, Jawa Barat, 10 Oktober 1924, Umar mengawali karier militernya dengan bergabung ke Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Saat perang kemerdekaan, Umar bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Umar menjabat sebagai Komandan Peleton Pangandaran. Setelah Revolusi Kemerdekaan, Umar bertugas di Kodam III/Siliwangi. Kariernya melejit setelah membantu menumpas pemberontakan PKI pada 1948 serta PRRI di Sumatra. Selama bertugas di Kodam III, Umar pernah menjadi ajudan Abdul Haris Nasution saat menjabat Komandan Divisi Siliwangi yang kelak menjadi KSAD. Kariernya semakin mentereng setelah membantu Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto menumpas PKI saat menjabat Pangdam V/Djayakarta sekarang bernama Pangdam Jaya. Setelah Soeharto menjadi Presiden, Umar kemudian diangkat menjadi Pangkostrad, kemudian Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) dan puncaknya menjadi KSAD. Setelah pensiun dari militer, Umar dipercaya Soeharto untuk menjadi Wakil Presiden (Wapres).

2. Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa
Andika Perkasa merupakan salah satu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang lahir di Jawa Barat. Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1987 ini diketahui lahir di Kota Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964. Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini mengawali karier militernya di Korps Baret Merah Kopassus dengan menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Komando Kopassus. Kemudian terpilih dalam Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) selama 13 tahun.