portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Pelajaran Berarti dari Kertajati

Pelajaran Berarti dari Kertajati

Bandara Kertajati akhirnya hidup kembali setelah mati suri. Kabar ini tentu menjadi lega. Meskipun terlambat, namun pemindahan sejumlah maskapai dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Kertajati di Kabupaten Majalengka sejak Minggu (29/10/2023) lalu, menjadi langkah baru. Setidaknya langkah ini membuktikan bahwa pemerintah serius untuk mengoperasikan bandara termegah kedua di Indonesia setelah lebih dari lima tahun terbengkalai.

Mandeknya operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dalam lima tahun terakhir ini merupakan kerugian besar. Padahal bandara ini seharusnya melayani 29 juta penumpang per tahunnya. Dengan penundaan operasional bandara ini, pendapatan triliunan rupiah dan ribuan tenaga kerja lenyap begitu saja.

Upaya untuk menghidupkan BIJB sudah dilakukan oleh pemerintah. Pada 29 Maret 2021, Presiden Joko Widodo mengadakan rapat khusus membahas BIJB di Istana Negara Jakarta dengan mengundang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Rapat ini menyepakati BIJB akan difungsikan sebagai pusat bengkel pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO). Namun strategi bisnis untuk menyiasati BIJB yang tetap sepi, bahkan hanya bisa melayani satu dari 12 rute penerbangan, tidak berhasil.

Dua pekan terakhir, sekitar 17.000 penumpang sudah terlayani di Bandara Kertajati. Ini memberikan dampak positif bagi perekonomian Majalengka dan sekitarnya. Nadi ekonomi di daerah tersebut pun perlahan-lahan berdenyut.

Kemajuan ini juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dibukanya Tol Cisumdawu dengan panjang 62,6 kilometer, membuat ekonomi di Kabupaten Majalengka, Indramayu, Subang, Kabupaten Bandung hingga Sumedang menjadi lebih bergeliat.

Perputaran ekonomi yang berbasis transportasi udara pun berubah, di mana tidak lagi hanya terpusat di Kota Bandung. Bahkan efek dari bandara baru juga memunculkan bisnis baru di sekitarnya.

Jika operasional penuh Bandara Kertajati tidak tertunda lagi, maka negara akan mendapat banyak keuntungan. Terutama anggaran yang digunakan untuk membangun bandara sebesar Rp2,6 triliun akan teroptimalkan dengan baik.