Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menekankan pentingnya gencatan senjata secara permanen di Jalur Gaza, Palestina. Hal ini sebagai salah satu aksi baru yang diinisiasi Menlu Retno untuk mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan di DK PBB yang turut dihadiri oleh sejumlah Menlu OKI di New York, Rabu (29/11/2023). Pertemuan tersebut sekali lagi untuk menunjukkan dukungan OKI terhadap Palestina dan merupakan bagian tindak lanjut mandat yang diberikan pemimpin OKI dalam KTT di Riyadh 11 November lalu untuk menggunakan semua upaya guna mencari penyelesaian situasi di Gaza.
Menlu Retno menyampaikan kekhawatiran yang dalam atas situasi di Gaza saat ini dan mengkhawatirkan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Indonesia menyambut baik truce yang berlangsung saat ini. Namun Menlu berpendapat bahwa hal itu tidak cukup, karena humanitarian pause masih terlalu sempit dan rapuh untuk membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan.
Menlu Retno juga tidak dapat memahami pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat truce selesai. Dia pun juga tidak dapat memahami jika DK PBB membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan ini akhirnya menjadi kenyataan. Menurutnya, DK PBB harus dapat mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali.
Menlu Retno menegaskan bahwa bangsa Palestina memiliki hak untuk merdeka berdasarkan two-state solution. Saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai kembali proses perdamaian tersebut.
Selain itu, Menlu Retno juga memperingatkan agar dalam peringati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina, kita jangan menutup mata atau tinggal diam terhadap perjuangan rakyat Palestina.
