portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Islam Mendorong Toleransi dalam Kehidupan

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ahmad Zubaidi, menjelaskan bahwa pemahaman ajaran Islam yang moderat sesuai dengan cita-cita pendirian Indonesia sebagai negara yang berprinsip Bhinneka Tunggal Ika. Dalam Islam yang moderat atau Islam Wasathiyah, dikenal dua prinsip, yakni at-tawazun dan at-tasamuh. Keduanya menjadi penopang pemikiran Islam kontemporer yang cenderung inklusif dan mengedepankan moderasi dalam beragama.

Menurutnya, Islam mengajarkan toleransi, sebagaimana yang diajarkan dalam Alquran di surat Al-Kafirun, ‘lakum diinukum wa liya diin’, yang berarti ‘bagimu agamamu, bagiku agamaku’.
Kiai Ahmad Zubaidi menjelaskan bahwa Islam yang moderat bukan berarti saling bertukar akidah dengan umat lain, tapi walaupun ada perbedaan keyakinan, umat tetap bisa saling berhubungan dengan baik.

Ia juga mengambil contoh dari kisah hidup Rasulullah SAW. Ketika Nabi pergi hijrah dan sampai di kota Yastrib, Rasulullah membentuk sebuah negara yang namanya negara Madinah. Di dalamnya ada pemeluk Islam, Nasrani, dan Yahudi yang hidup saling berdampingan. Di masanya, Rasulullah memimpin Madinah tanpa membeda-bedakan antar agama yang ada. Bahkan untuk menjamin adanya kehidupan yang baik di antara agama-agama yang ada di Madinah kala itu, Rasulullah SAW membuat sebuah perjanjian yang disebut dengan Perjanjian Madinah.