portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Kampanye Upskilling Andalan AkuGanjar Sukses Merebut Hati Gen Z & Milenial

Kampanye Upskilling Andalan AkuGanjar Sukses Merebut Hati Gen Z & Milenial

Relawan yang tergabung dalam Anakmuda Koalisi untuk Ganjar (AkuGanjar) memilih program upskilling untuk melakukan pendekatan ke Gen Z dan milenial. FOTO/IST JAKARTA – Alih-alih berkampanye membagikan sembako atau bikin konser musik sebagaimana biasa dilakukan kebanyakan relawan, Anakmuda Koalisi untuk Ganjar (AkuGanjar) justru memilih program upskilling untuk melakukan pendekatan ke Gen Z dan milenial. “Anak sekarang sudah enggak bisa dimobilisasi, mereka lebih memilih yang memberi manfaat, tidak melulu soal materi, tapi juga ilmu dan skill yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” kata Ketua Umum AkuGanjar, Riezky Delastama, Jumat (15/12/2023). Upskilling adalah program untuk meningkatkan kemampuan/keterampilan baru. Dalam program ini AkuGanjar memilih tema yang sesuai dengan isu-isu terdekat di kalangan Gen Z & milenial, seperti sexual harrasement, digital marketing, dan social media specialist, mental health, bullying, dan financial literacy. “Anak sekarang cerdas, kami yakin gimmick hanya akan singkat hidup di pikiran mereka, karena negara ini tidak sebercanda itu. Kita butuh gagasan dan konsep eksekusi yang jelas dan terarah,” kata Riezky. Rico Johanes Hasibuan selaku Bidang Hukum AkuGanjar menambahkan, ada 8 kelas soft skill yang bisa dipilih. “Pesertanya kami buka ke publik, dan yang ikut kami kasih E-Certificate dan merchandise AkuGanjar,” katanya. Pihaknya juga akan ada beberapa series yakni Ganjarisasi Bandung Raya, Ganjarisasi Senopati, Semarang, dan NTB. “Siapa bilang Gen Z apolitis, ini soal siapa yang touch mereka terlebih dahulu, dan bagaimana pendekatannya,” tambah Bayu Perkasa, Wakil Bendahara Umum AkuGanjar. Sekjen AkuGanjae Aditya PN menyebutkan, pihaknya memang punya campaign yang berbeda dengan relawan kebanyakan. “Fokus kami pada komunitas, segmentasi dan isu yang mikrotargeting. Kami percaya membangun hubungan emosional lebih penting daripada sekadar mobilisasi massa berbus-bus ke lapangan,” kata Aditya. (abd)