Khalid bin Walid dikenal sebagai salah satu jenderal terbaik sepanjang sejarah manusia. Sebelum memeluk Islam, ia sempat berperang melawan agama tersebut, namun setelah memeluk Islam, ia memimpin ratusan pertempuran untuk membela agama tersebut. Meskipun hampir selalu kalah jumlah dan menghadapi kerajaan Romawi Timur dan Persia yang lebih unggul dalam persenjataan, Khalid tidak pernah kalah dalam pertempuran. Keberaniannya sebagai jenderal perang membuatnya mendapat gelar “Pedang Allah” oleh Nabi Muhammad SAW.
Seperti Nabi Muhammad SAW, Khalid lahir di Mekah sebagai bagian dari bangsa Quraish. Ayahnya, Walid bin Mughirah, adalah seorang saudagar Quraish ternama. Khalid memulai kariernya dengan berperang melawan Islam, tetapi setelah memeluk Islam, ia menjadi pemimpin dalam banyak pertempuran untuk membela agama tersebut.
Menurut Nabi Muhammad SAW, Khalid adalah jenderal terbaik sepanjang sejarah karena keberaniannya. Ia membuktikan bahwa pasukan yang unggul secara taktik dapat selalu mengalahkan pasukan yang secara jumlah dan peralatan tempur lebih banyak dan lebih unggul. Misalnya, saat pasukan Khalid dan pasukan Amr Ibn Al-Ash berjumlah 10.000 orang, mereka berhasil melumpuhkan 50.000 pasukan Romawi Timur di Ajnadayn.
Selain itu, kebesaran hati Khalid terlihat ketika pasukannya mengepung kota Yerusalem. Walau mereka bisa menyerbu, Khalid menunggu hingga pimpinan kota Yerusalem memilih untuk menyerahkan kota secara damai pada pimpinan umat Islam, Khalifah Umar.
Ketiga, Khalid adalah pemimpin yang memimpin perang dari depan. Ia selalu ada di tengah-tengah pasukan dan memimpin gerakan-gerakan taktis yang sulit. Ia ikut haus bersama pasukan saat harus melewati gurun pasir berhari-hari. Dengan rekam jejak seperti ini, Nabi Muhammad SAW memberikan gelar “Pedang Allah” pada Khalid bin Walid. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan bagi semua orang yang ingin mempelajari sejarah pemimpin militer dunia untuk mempelajari rekam kepemimpinan Khalid bin Walid.
