portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Penanda Era Baru Kerja Sama Indonesia-China

loading…
Khoirotun Nisak, Mahasiswa Magister Filsafat STF Driyarkara. Foto/Dok. Pribadi
Khoirotun Nisak
Mahasiswa Magister Filsafat STF Driyarkara
PERKEMBANGAN era globalisasi mendorong China memikirkan pembangun tatanan dunia baru untuk kepentingan umat manusia. Pascareformasi dan keterbukaan tahun 1978 China telah bertransformasi menuju dunia yang lebih global. Dua periode (Drew, 2020) Xi Jinping memimpin China, ia telah berhasil memainkan kebijakan dan strategi luar negeri China hingga mengalami perubahan drastis. Jinping mempertemukan kekuasaan diplomatik, kekuasaan nasional, ekonomi dan militer. Strategi pembangunan China ‘Era Baru’ menjadi peluang strategis China untuk memposisikan diri sebagai penentu negara-negara berkembang.China sebagai negara sosialis komunis telah lama membawa pemikiran Marxist-Leninisme sebagai akar dari ideologi Tiongkok yang mengilhami Pemikiran Xi Jinping (William, 2017) mengenai “Sosialisme dengan karakteristik Tiongkok Era Baru”. Pemikiran ini diabadikan dalam konstitusi Partai Komunis Tiongkok (PKT), pada kongres partai ke-19, dan masuk dalam konstitusi Republik Rakyat China. Bagi China (Xing, 2019) inilah moment yang bersejarah untuk dapat menghadirkan kembali pemikiran Marx, setelah keruntuhan Uni Soviet dan pasca perang dingin berakhir. China membaca tatanan dunia global dengan sistem hegemoni yang dipertahankan melalui pengaturan sosial, ekonomi, politik telah memunculkan banyak kesenjangan dialami manusia. Tatanan dunia baru (Xing, 2019) bermula dari bagaimana China menghadapi kendala perlambatan pertumbuhan ekonomi, kelebihan kapasitasa dan hutang yang berlebih, serta kurangnya sumber pertumbuhan baru. Tantangan ini membuat China melakukan perubahan orientasi pembangunan dan bertransisi menuju pertumbuhan ekspor yang berbasis konsumsi dan investasi keluar. Ekspansi China (Chan, 2022) membawa norma baru yang tidak hegemonistik. Pada 2013, China mengambil inisiatif pembangunan infrastruktur dalam proyek global. Agenda tersebut diwujudkan melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI) di kawasan Eurasia. Mengenal Proyek Belt and Road Initiative (BRI)
Tanggal 18 Oktober 2023 ditandai sebagai peringatan satu dekade (China Embassy, 2023) proyek BRI di Indonesia. China menjadi investor asing terbesar kedua setelah Amerika Serikat di Indonesia.