portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Ekonomi Nusantara yang Digagas Walhi Tak Terwujud di Era Jokowi, Ini Kata Ganjar

Ekonomi Nusantara yang Digagas Walhi Tak Terwujud di Era Jokowi, Ini Kata Ganjar

Capres Ganjar Pranowo berdiskusi dengan Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Zenzi Suhadi dan jajarannya di Kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024). FOTO/TPN GANJAR-MAHFUD.
JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai upaya mengembangkan ekonomi Nusantara yang diusung Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nasional bisa terwujud tergantung dengan niat dari pemerintah untuk merealisasikannya. Konsep ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo 9 tahun silam.
“Ya karena nggak terwujud (era Jokowi) makanya diundang lagi. Harapannya kan berharap pada pemimpin-pemimpin berikutnya yang memimpin. Kan tidak bisa kemudian Walhi menangani sendiri, nggak mungkin kan,” kata Ganjar di Markas Walhi, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
Ganjar menilai kunci merealisasikan usulan Walhi dengan memanfaatkan potensi rempah sebagai ekonomi nasional, bisa terwujud tergantung komitmen dari pemerintah selaku pemegang regulasi.
“Ada kadang-kadang kelembagaan bagus, sistemnya bagus. Aktornya jelek bengkok. Belum kalau kemudian itu dititipi a, b, c, d, begitu kan ceritanya,” kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengakui acap kali pemimpin lupa dengan komitmennya ketika telah mendapatkan kekuasaan. Ketika telah berada dalam posisi nyaman, sehingga janjinya ada yang terlupakan bahkan tidak direalisasikan.
“Ada kok aktor yang bagus, sudah duduk kepleset juga dia kan, terlibat problem. Ada yang aktivis sama, dulu teriak KKN umpama gitu pas dia duduk di situ ko asik ya, enak juga ya. Nah jadi kenapa tidak jalan, tidak akan ada yang jalan 100% seperti mimpi kita. Tapi jangan terlalu jauh,” katanya.
“Mesti ada improvement yang makin bagus untuk bisa memperbaiki situasi di mana hari ini saya datang (ke Walhi) kita ngobrol kita diskusi dengan harapan,” katanya.
Ganjar menanggapi masukan Walhi yang sudah disampaikan ke Presiden Jokowi 9 tahun lalu perihal kritik terhadap ekonomi ekstraktif seperti tambang dan sawit yang memberikan dampak lingkungan sangat besar.