portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

15 Pangkostrad yang Kariernya Menanjak Jadi Jenderal Bintang 4, Terbaru Menantu Luhut Pandjaitan

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak adalah Pangkostrad terbaru yang telah berhasil mencapai pangkat jenderal bintang empat dengan menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Foto/Humas Setkab

loading…

Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) telah melahirkan sejumlah jenderal yang memiliki karier gemilang. Sebanyak 15 Pati TNI AD yang pernah menjabat Pangkostrad telah berhasil mencapai pangkat jenderal bintang empat.

15 mantan Pangkostrad tersebut telah dipromosikan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), yang merupakan posisi tertinggi dalam TNI AD. Bahkan, empat di antaranya terpilih menjadi Panglima TNI.

Kini, Pangkostrad terbaru yang berhasil mencapai pangkat jenderal bintang empat adalah Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Ia ditunjuk sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah diangkat sebagai Panglima TNI.

Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Maruli Simanjuntak sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. Pelantikan Maruli Simanjuntak, yang merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, berdasarkan Keppres Nomor 103/TNI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.

Kostrad, yang merupakan satuan elit TNI AD yang didirikan oleh Jenderal TNI Abdul Haris Nasution, dipimpin oleh Panglima Kostrad (Pangkostrad) dengan pangkat jenderal bintang tiga. Kostrad merupakan bagian dari komando tempur utama TNI AD, dan Pangkostrad sering kali dipromosikan menjadi KSAD.

Pangkostrad yang Karirnya Menanjak hingga Meraih Pangkat Jenderal Bintang 4

1. Jenderal Besar TNI Soeharto

Soeharto menjabat Pangkostrad dari 1 Maret 1961 hingga Desember 1965. Beliau yang saat itu berpangkat Mayjen TNI kemudian ditunjuk sebagai Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).

Caduad kemudian berubah menjadi Kostrad. Setelah Operasi Mandala selesai, Caduad diubah menjadi Komando Strategis berdasarkan Skep Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tanggal 19 Februari 1963, dengan Soeharto diangkat sebagai panglimanya.

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang tewas dalam peristiwa G30S/PKI. Soeharto kemudian menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal pada periode 1968-1973.