Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, menyatakan bahwa potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun namun baru terealisasi sebesar Rp40 triliun. Menurutnya, rendahnya realisasi zakat disebabkan oleh jumlah amil zakat di Indonesia yang hanya sekitar 10.000, di mana hanya 580 di antaranya yang memiliki sertifikasi amil.
Untuk meningkatkan literasi zakat dan wakaf di masyarakat, Kemenag berencana melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk KUA, penghulu, penyuluh agama, serta tokoh agama dan masyarakat. Selain itu, Baznas, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, serta Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah sepakat untuk meluncurkan KUA sebagai Unit Pengelola Zakat (UPZ) dengan kewenangan yang diberikan kepada Baznas.
Sebanyak 90 KUA tipe A akan didirikan sebagai UPZ untuk mengumpulkan zakat di masing-masing daerah. Selain itu, pelaksanaan Festival Ramadan juga dilakukan dengan menyalurkan 1,5 juta bantuan secara serentak sebagai upaya untuk meningkatkan literasi zakat dan wakaf serta memperluas peran dalam pembangunan nasional.
Festival Ramadan diharapkan dapat mendekatkan semua pihak kepada kebaikan dan kepedulian, dan Kementerian Agama mengajak seluruh masyarakat dan lembaga zakat untuk berpartisipasi aktif dalam festival ini guna mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan semangat gotong-royong.
