Gempa berkekuatan Mw7,3 yang kemudian diperbarui menjadi Mw7,4 telah mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4/2024). Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mereka masih dalam proses memantau dan mendata kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa tersebut. Kekuatan gempa yang sangat besar tersebut tidak berpotensi tsunami terhadap sejumlah wilayah di Indonesia.
Dalam keterangan yang diberikan oleh Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal kepada media, dia menyatakan bahwa mereka sedang memperbarui informasi mengenai situasi WNI di Taiwan karena sebaran WNI di sana cukup luas.
Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak di laut dengan koordinat 23,80° LU 121,67° BT dan kedalaman 11 km. Gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang diduga dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di Palung Ryukyu (Ryukyu Trench) dengan mekanisme sesar naik (thrust fault).
Dampak dari gempa ini dapat menimbulkan kerusakan sedang hingga berat dengan skala intensitas VII-VIII MMI di berbagai tempat di sekitar pusat gempa. Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) juga memberikan informasi bahwa gempa ini telah menyebabkan tsunami lokal di wilayah Taiwan.
Namun, berdasarkan pemodelan tsunami yang dilakukan oleh BMKG, gempa tersebut tidak berdampak signifikan di wilayah Indonesia. Daryono juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita bohong atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.