Prabowo memulai kariernya di dunia politik di Partai Golkar sebelum mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008. Dengan manifesto perjuangan yang kuat, Gerindra menjadi partai politik kedua terbesar di Indonesia. Prabowo juga mendirikan Gerindra dengan visi, misi, dan tujuan yang sama, sehingga mendapatkan dukungan rakyat yang besar.
Sejak berada di Parlemen pada tahun 2009, Gerindra aktif memperjuangkan UU yang menguntungkan rakyat kecil. Beberapa inisiatif legislasi yang diusulkan oleh Gerindra termasuk UU Desa, UU Disabilitas, dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Pada tahun 2014, Prabowo membentuk Koalisi Merah Putih yang terdiri dari enam partai politik untuk maju dalam Pemilihan Presiden. Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan presiden pada tahun tersebut, Prabowo terus aktif dalam politik dengan fokus pada gagasan-gagasan dan pemikiran yang konstruktif.
Pada Pemilihan Presiden 2019, Prabowo maju sebagai calon presiden yang diusung bersama Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden. Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan, Prabowo-Sandi menerima dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Pada tahun 2024, Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden dari koalisi Indonesia Maju. Mereka mendapatkan nomor urut 2 untuk pemilihan presiden 2024 setelah undian di gedung KPU, Jakarta.
Prabowo merupakan tokoh politik yang berfokus pada gagasan dan program aksi konkret untuk kemajuan bangsa. Melalui Partai Gerindra, Prabowo telah aktif dalam mendukung kesejahteraan rakyat, baik melalui legislasi maupun program-program sosial seperti penyediaan mobil ambulans dan mobil jenazah gratis melalui organisasi KESIRA.
Dukungan terhadap Prabowo juga datang dari berbagai partai politik lainnya, termasuk Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai PSI. Para ketua partai ini menyatakan dukungan penuh mereka kepada Prabowo untuk menjadi presiden dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
