Israel mulai melakukan serangan terhadap Iran, Kamis malam atau Jumat (19/4/2024) dini hari. Serangan Israel tersebut menyebabkan ledakan di bandara Kota Isafahan, Iran.
Sebelumnya, Iran telah membalas serangan Israel terhadap salah satu Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah. Balasan dari Iran berupa serangan terhadap markas militer Israel pada Sabtu (13/4/2024).
Hikmahanto Juwana, seorang Pengamat Internasional dan Guru Besar Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, mengungkapkan perbandingan kekuatan militer antara Iran dan Israel yang sedang berkonflik saat ini.
Menurut Hikmahanto, kekuatan militer masing-masing negara tergantung pada jumlah personel yang dimiliki. Israel memiliki 180.000 personel, sedangkan Iran memiliki 500.000 personel, menjadikan Iran unggul dalam hal jumlah.
Dari segi teknologi, Israel memiliki persenjataan yang canggih dan terus diperbaharui, hal ini menjadi kekuatan utama bagi mereka. Sementara itu, Iran memiliki senjata yang sudah usang namun juga memiliki drone yang dapat digunakan untuk melakukan serangan terhadap Israel. Kedua negara juga memiliki senjata nuklir yang menjadi kekuatan bagi mereka.
Hikmahanto juga menyoroti bahwa jika Iran harus berhadapan dengan Israel yang didukung oleh Amerika Serikat, kekuatan militer keduanya menjadi tidak seimbang. Namun, dia meramalkan bahwa Rusia kemungkinan akan mendukung Iran dalam konflik tersebut untuk mencegah keterlibatan Amerika Serikat. Hal ini dapat menyebabkan eskalasi konflik menjadi Perang Dunia III.