Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan kepada media usai mensalatkan jenazah di Masjid Al-Akhbar, Jalan Majalah, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024). FOTO/MPI/DANANDAYA ARYA PUTRA
JAKARTA – Akademisi, tokoh pers dan perfilman nasional, Prof Salim Said mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Sabtu (18/5/2024) pukul 19.33 WIB. Kepergian almarhum meninggalkan luka tersendiri bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal itu diungkapkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai mensalatkan jenazah di Masjid Al-Akhbar, Jalan Majalah, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024). Dia menyebut seluruh aparat TNI menganggap Salim Said adalah guru terbaik semasa hidupnya.
“Almarhum Salim Said adalah guru saya, dosen saya, kemudian beliau merupakan arsip hidup. Oleh karena itu, TNI kehilangan sosok, setiap kolonel di TNI pasti pernah jadi murid Beliau,” kata Gatot.
“Dan Beliau adalah diplomat, kemudian sastrawan, kemudian tokoh perfilman, tokoh pers, dan penulis. Sangat luar biasa karena kalau dijelaskan, Beliau adalah pelaku sejarah juga sehingga kita kehilangan,” sambungnya.
Gatot menyebut, setiap dirinya menggelar acara, selalu mengundang Prof Salim Said. Pertemuan terakhir, kata dia, membahas tentang TNI dan politik negeri ini. Gatot meminta agar seluruh rakyat Indonesia mendoakan almarhum agar ditempatkan di sisi terbaik Sang Pencipta.
“Saya hanya mohon kepada semua mendoakan semoga Beliau Husnul khatimah dan membawa iman,” katanya.
(abd)