Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan untuk tidak menganggap remeh kenaikan harga minyak dunia akibat perang yang terjadi antara Palestina dan Israel yang melibatkan Iran dalam konflik tersebut.
“Perang itu juga mengkhawatirkan dunia sehingga harga minyak sempat naik. Apa yang terjadi kalau minyak naik? Jangan dianggap remeh, perang yang jauh dari kita bisa berpengaruh kepada Indonesia,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan, di Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Jokowi menegaskan bahwa jika harga minyak naik akibat turunnya produksi Iran, maka semua barang komoditas kebutuhan sehari-hari juga akan ikut naik.
“Kelihatannya enggak ada hubungannya perang yang ada di Palestina dengan Indonesia yang jauh, Ada. Kalau harga minyak naik, artinya semua barang-barangnya akan ikut naik,” ungkap Jokowi.
Presiden juga menyamakan perang Palestina-Israel yang melibatkan Iran dengan perang Rusia dan Ukraina. Menurutnya, meskipun perang terjadi di negara lain, namun Indonesia juga akan merasakan dampaknya saat harga gandum melonjak naik.
“Karena perang, mereka stop enggak bisa impor seperti Ukraina waktu saya ke sana, ketemu presiden Zelensky ada stok di Ukraina itu 77 juta ton berhenti. Di Rusia berhenti gandum 130 juta ton berhenti,” jelasnya.
“Sehingga di sini harga mi naik, harga roti naik. Kelihatannya jauh banget tapi pengaruhnya bisa kemana-mana. Itulah geopolitik kalau tidak kita cermati bisa menyebabkan harga-harga yang juga naik,” pungkas Jokowi.