Pada tanggal 15 Desember 2024, sebanyak 30 warga negara Indonesia (WNI) tiba di Indonesia setelah dievakuasi dari Suriah. Proses evakuasi ini merupakan gelombang kedua yang dilakukan dengan menggunakan jalur darat melalui perbatasan Masnaa menuju Lebanon, kemudian dilanjutkan dengan penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Para WNI berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan, terdiri dari 25 wanita dan 5 laki-laki.
Pada tanggal 8 Desember 2024, oposisi Suriah mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir, menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam mendukung sekutu mereka. Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, menyatakan bahwa situasinya aman dan tidak ada ruang untuk balas dendam atau pembalasan. Dia juga menambahkan bahwa babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir. Evakuasi WNI dari Suriah merupakan langkah penting dalam menyelamatkan warga negara Indonesia dari kondisi konflik yang tidak aman di negara tersebut.