Manusia telah lama menciptakan mitos untuk memberikan makna pada dunia dan membangun keteraturan sosial sejak awal peradabannya. Di era digital saat ini, peran media dalam menciptakan mitos-mitos baru yang sesuai dengan tantangan masa depan semakin penting. Mulai dari teknologi hingga keberlanjutan, narasi yang disajikan oleh media tidak hanya memengaruhi pemikiran masyarakat tetapi juga berdampak pada arah kebijakan global. Salah satu mitos yang muncul dari media modern adalah tentang kecerdasan buatan (AI).
Media memiliki kekuatan untuk memperbesar narasi tertentu, dan AI telah menjadi subjek favorit dalam mitos-mitos yang diciptakan. Cerita-cerita dramatis tentang AI yang menggantikan peran manusia dalam dunia kerja telah menimbulkan ketakutan berlebihan di kalangan masyarakat. Namun, realitasnya jauh berbeda. Banyak pekerjaan manusia tidak dapat digantikan oleh AI karena manusia memiliki keterampilan unik seperti kreativitas, empati, dan kecerdasan emosional yang tidak bisa diprogram oleh mesin.
Sebagai contoh, dalam bidang kesehatan, AI dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti kanker dengan tingkat akurasi yang tinggi. Meskipun demikian, peran dokter dalam memberikan perawatan yang membutuhkan empati kepada pasien tetap tak tergantikan. Dengan memahami hubungan antara homo sapiens, media, dan mitos modern yang diciptakan, kita dapat membayangkan masa depan yang lebih seimbang dan inklusif.