Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Robi Sugara, menilai bahwa jatuhnya Bashar Al-Assad bisa dianggap sebagai bentuk reformasi di Suriah yang serupa dengan Reformasi 1998 di Indonesia. Robi menyoroti pandangannya terhadap situasi geopolitik di Suriah dan dampaknya terhadap Indonesia. Menurutnya, masyarakat Suriah sudah merasa tidak puas dengan pemerintahan yang ada dan menginginkan perubahan. Meskipun demikian, Robi juga mengekspresikan kekhawatiran terhadap narasi yang berkembang di Indonesia, terutama di media sosial, yang cenderung menginterpretasikan kejatuhan Al-Assad sebagai kemenangan umat Muslim atau para mujahid. Hal ini menurutnya bisa dimanfaatkan oleh kelompok ekstremis untuk merancang propaganda yang menyesatkan masyarakat. Robi juga menyoroti perlunya pemerintah untuk menjelaskan narasi yang beredar di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat, serta pentingnya konsolidasi antara ulama moderat Indonesia dengan ulama moderat di Suriah untuk membangun misi perdamaian dan meredam suara kelompok garis keras. Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan diplomasi dengan Suriah melalui pendekatan dan komunikasi dengan ulama-ulama yang berpengaruh di Suriah.
“Kemenangan Mujahid dan Runtuhnya Bashar Al-Assad: Penemuan Terkini”

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto akan menghadapi tantangan politik yang kompleks dengan menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN)…

Diskusi yang digelar Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) membahas pentingnya RUU Perampasan Aset menurut Indonesia Corruption…

Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, mengekspresikan keprihatinannya atas maraknya temuan beras turun mutu di…

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi untuk mencegah terulangnya kasus keracunan di berbagai daerah….