Tanwir I Aisyiyah telah resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Tavia Hotel, Jakarta. Acara ini diikuti oleh 35 perwakilan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) dari seluruh Indonesia. Haedar menyampaikan selamat atas terselenggaranya Tanwir I Aisyiyah periode Muktamar 2022-2027 dan mengapresiasi konsep acara pembukaan yang menarik dengan nuansa budaya Betawi.
Dalam penjelasannya, Haedar menjelaskan bahwa Tanwir merupakan permusyawaratan Muhammadiyah yang muncul pada tahun 1935 dalam sebuah muktamar di Banjarmasin. Ia menyatakan bahwa Tanwir dimaknai sebagai gerakan pencerahan yang membebaskan dari berbagai hal, termasuk kebodohan. Dalam tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”, Haedar menyampaikan pesan agar Tanwir ini mampu memecahkan persoalan kemanusiaan dan menghadirkan Islam sebagai agama yang memberikan jawaban atas kekeringan moral dan spiritual.
Haedar juga menekankan pentingnya Tanwir sebagai wahana untuk membangun relasi sosial yang adil tanpa diskriminasi. Ia ingin membangun kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai peran yang dapat membawa kebaikan. Haedar juga menyoroti perlunya perubahan dari gerakan konfrontatif menjadi solusi konstruktif atas masalah yang muncul.
Pembukaan Tanwir I Aisyiyah dilakukan secara simbolis oleh Haedar Nashir dan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, dengan melepaskan anak panah ke layar sebagai tanda resmi dibukanya acara ini. Tanwir bukan sekadar rapat atau pertemuan biasa, tetapi semua peserta diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata, bukan hanya sekadar hadir sebagai penonton.