Konflik sosial di sekolah merupakan bentuk ketegangan, perbedaan, atau pertentangan antara individu atau kelompok dalam lingkungan pendidikan. Konflik ini dapat timbul dari berbagai alasan, seperti perbedaan nilai, kepentingan, persepsi, atau kebutuhan. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik sosial di sekolah. Beberapa faktor umum yang menjadi penyebab konflik antara lain perbedaan karakter, ketidakadilan, persaingan, latar belakang yang berbeda, dan kurangnya pemahaman aturan.
Untuk mengatasi konflik sosial di sekolah, beberapa pendekatan dapat dilakukan, seperti mediasi, komunikasi terbuka, pendidikan karakter, penegakan aturan, dan program konseling. Contoh-contoh konflik sosial di sekolah meliputi perundungan (bullying), perebutan kepemimpinan, pertengkaran karena perbedaan pendapat, perselisihan dalam kelompok belajar, cemburu karena prestasi, konflik antar kelompok, dan penyebaran gosip. Dengan pemahaman yang baik tentang sumber dan cara penyelesaian konflik sosial, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung bagi seluruh siswa dan staf pendidik.