Wakil presiden FIA untuk olahraga, Robert Reid, dan perwakilan Inggris, David Richards, tidak diizinkan hadir dalam pertemuan Dewan Olahraga Motor Dunia yang dipimpin oleh presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem. Hal ini dikaitkan dengan penolakan mereka untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan sebagai bagian dari protokol yang lebih ketat dalam pertemuan FIA. Ben Sulayem menciptakan kontroversi dalam beberapa bulan terakhir dengan mengkritik media Inggris atas kepemimpinannya. Sebagai presiden FIA yang berusia 63 tahun, ia juga telah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait hubungannya dengan para pembalap dan rencana perubahan dalam kepemimpinannya yang dianggap bertanggung jawab atas tata kelola yang buruk.
David Richards, yang juga merupakan ketua Motorsport UK, mengungkapkan keprihatinannya terhadap standar tata kelola organisasi olahraga. Ben Sulayem berupaya untuk terpilih kembali sebagai presiden FIA dan baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk mengembalikan mesin V10 ke Formula 1. FIA menjelaskan bahwa perjanjian kerahasiaan diperlukan untuk menjaga kerahasiaan informasi dan melindungi kepentingan regulasi mereka. NDA ini merupakan langkah untuk mencegah bocornya informasi rahasia yang dibahas dalam pertemuan FIA.
Surat-surat hukum telah dipertukarkan sebagai konsekuensi dari penolakan untuk menandatangani NDA, sementara aturan baru juga diumumkan dalam pertemuan dewan dunia terkait F1 GP Monako. Keputusan untuk mewajibkan dua pitstop selama balapan di GP Monako menjadi salah satu apa yang dibahas dalam pertemuan. Meskipun kontroversi mewarnai hubungan antara FIA, Reid, dan Richards, langkah-langkah yang diambil FIA mendapat dukungan mayoritas anggota WMSC untuk menjaga kerahasiaan dan integritas pertemuan.