Helmut Marko, penasihat motorsport Red Bull, mengungkapkan bahwa Yuki Tsunoda harus unggul atas rekan setimnya, Isack Hadjar, agar dapat mempertahankan masa depannya di Formula 1. Tsunoda, yang akan memulai musim kelimanya di tim Racing Bulls, harus menunjukkan performa yang lebih baik daripada Hadjar untuk memastikan posisinya di Red Bull. Meskipun Tsunoda telah menunjukkan peningkatan pesat di kategori junior dan bahkan unggul dari pembalap lain seperti Nyck de Vries dan Daniel Ricciardo, ia harus membuktikan dirinya lebih dari Hadjar.
Menurut Marko, Tsunoda memiliki rekan setim yang muda dan cepat di sampingnya, sehingga harus memotivasi dirinya sendiri untuk sukses di F1. Keputusan Red Bull untuk mempromosikan Liam Lawson sebagai rekan Max Verstappen mengindikasikan bahwa Lawson telah menunjukkan potensinya sebagai pembalap yang lebih tangguh. Meski Tsunoda memiliki lebih pengalaman dengan 11 penampilan di Grand Prix, tetapi Lawson dianggap memiliki stabilitas mental yang lebih baik dan kemampuan belajar yang lebih cepat, sehingga memiliki potensi yang lebih besar.
Jika Tsunoda tidak mampu memenuhi ekspektasi Red Bull, ia mungkin bisa mencari peluang di tim Aston Martin yang akan didukung Honda mulai tahun 2026. Koji Watanabe, Presiden Honda Racing Corporation, menyatakan bahwa Tsunoda bukan lagi pembalap Honda secara langsung, namun tetap didukung sebagai sponsor. Namun, Tsunoda harus mengambil tindakan sendiri untuk mempertahankan karirnya di F1, karena dukungan dari Honda mungkin akan terbatas dan persaingan di tim seperti Aston Martin juga tidak mudah.
Dengan begitu, Tsunoda harus terus membuktikan dirinya dan berfokus pada peningkatan kinerja serta stabilitas mentalnya untuk menjamin masa depannya di ajang balap Formula 1. Menjadi lebih unggul dari rekan setimnya dan berkompetisi dengan fokus pada performa diri sendiri dapat membantu Tsunoda membangun karir yang kokoh di dunia balap mobil.