Lewis Hamilton akan bergabung dengan Ferrari untuk musim 2025, menandai perubahan dari kontrak satu tahun dengan Mercedes. Alasan di balik hal ini adalah keinginan Mercedes untuk melihat generasi baru pembalap. Meskipun terjadi kritik atas keputusan ini, Hamilton menegaskan bahwa dirinya unik in the world of Formula 1. Pembalap berusia kepala 4 di F1 jarang dan sering kali kurang sukses. Nigel Mansell menjadi salah satu yang sukses, namun tantangan bagi pembalap berusia kepala 4 ini tetap besar.
Meskipun Hamilton bukan pembalap tertua di grid, performa dan motivasinya tetap mengagumkan. Meski menghadapi tantangan musim yang sulit di Ferrari, Hamilton yang merupakan pembalap tersukses di F1 memiliki ambisi besar untuk meraih gelar kedelapan. Tetap fokus pada tujuannya, Hamilton menegaskan bahwa ia akan terus berkompetisi hingga usia 50 tahun jika diperlukan. Mengejar mimpi dan perjuangan untuk meraih kesuksesan tetap menjadi prioritas utama bagi Hamilton.
Musim 2025 di F1 diprediksi akan diwarnai oleh ketatnya persaingan antara berbagai tim top, termasuk McLaren, Ferrari, Red Bull, dan Mercedes. Dengan keyakinan, dedikasi, dan tim yang solid, Hamilton siap menghadapi tantangan ini dengan gigih. Dukungan dari penggemar dan timnya menjadi motivasi bagi Hamilton untuk terus berjuang dan meraih impian tertingginya dalam balapan Formula 1.
