Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI), Fadli Zon, mendukung langkah pemerintah dalam menghadapi kebijakan Tarif Trump yang dianggap dapat merugikan petani dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di sektor pangan. Dalam sebuah policy brief HKTI selama sarasehan ekonomi bersama Presiden Prabowo, Fadli Zon menegaskan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil untuk menjaga ketahanan ekonomi petani dan UKM pangan. HKTI juga mendorong pemerintah untuk memperluas pasar ekspor melalui diplomasi perdagangan internasional dengan prinsip trade for development guna tetap menjadikan kesejahteraan petani sebagai prioritas utama.
Dukungan juga diberikan terhadap program-program seperti makan bergizi gratis dan bantuan sosial sebagai langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung produktivitas pertanian. Selain itu, HKTI juga mendorong implementasi sistem intercropping di lahan perkebunan dan regenerative agriculture di lahan kritis untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian.
Selain itu, dalam policy brief HKTI, Dr. Delima Azahari, Ir. Iriana Muadz, Drs. Manimbang Kahariady, Ir. Mulyono Machmur, MS., dan Dra. Anita Ariyani juga mengusulkan langkah-langkah strategis untuk mengakselerasi sektor riil melalui stimulus fiskal dan nonfiskal. HKTI juga menekankan pentingnya akses permodalan bagi petani dalam membangun pabrik kecil seperti PKS mini, pabrik minyak goreng, dan biodiesel untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani.
Dalam menghadapi potensi pergeseran rantai pasok global akibat Tarif Trump, HKTI menekankan pada pentingnya berhati-hati dalam membuka pasar baru. Fadli Zon menegaskan pentingnya memanfaatkan peluang agar petani menjadi basis produksi ekspor tanpa hanya menjadi pelampiasan pasar.