Paus Fransiskus, atau Jorge Mario Bergoglio, meninggal dunia hanya satu hari setelah merayakan Paskah di Lapangan Vatikan. Paus Argentina ini sedang dalam masa pemulihan dari infeksi pernapasan yang menyebabkannya dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di kediamannya, Santa Marta. Dengan kematiannya, berakhirlah masa 12 tahun Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik, yang diwarnai dengan absennya gelar juara Ferrari di Formula 1.
Sejak dimulainya Kejuaraan Dunia Formula 1 pada tahun 1950, setiap Paus yang menduduki takhta selalu menyaksikan kemenangan Ferrari dalam kejuaraan. Dari Paus Pius XII hingga Paus Benediktus XVI, setiap pemimpin agama tersebut selalu bersama dengan keberuntungan bagi tim balap asal Italia ini. Namun, dengan kematian Paus Fransiskus, Ferrari kini mengalami masa paceklik gelar yang telah berlangsung selama 16 tahun untuk kejuaraan konstruktor dan 17 tahun untuk kejuaraan pembalap.
Meski demikian, Ferrari berhasil mengakhiri pacekliknya dengan kemenangan di Le Mans pada 2023 dan 2024, sesuatu yang tidak pernah terjadi selama pemerintahan tiga Paus sebelumnya. Sekarang, pertanyaan yang muncul adalah siapa yang akan menjadi Paus berikutnya dan apakah ia akan menyaksikan kembalinya kejayaan Ferrari di pentas balap mobil kelas dunia. Perjalanan Ferrari dan Gereja Katolik nampaknya telah terjalin erat selama puluhan tahun, dan kini masa depan keduanya pun menjadi sorotan.