Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, dijadwalkan akan berangkat ke Vatikan pada Minggu, 4 Mei 2025, untuk mengikuti Konklaf atau pemilihan Paus baru setelah meninggalnya Paus Fransiskus. Sebagai seorang kardinal sejak tahun 2019, Suharyo memiliki hak suara dalam proses konklaf dan secara teoritis bisa terpilih sebagai Paus baru. Meskipun peluangnya kecil, partisipasinya sebagai perwakilan Asia dalam konklaf ini mengangkat bangga peran Indonesia di arena global Gereja Katolik.
Profil Ignatius Suharyo mencerminkan perjalanan hidupnya yang menarik. Lahir pada 9 Juli 1950 di Sedayu, Yogyakarta, Suharyo dulunya tidak berniat menjadi pastor namun melalui banyak motivasi akhirnya masuk Seminari Tinggi Santo Paulus. Dengan latar belakang pendidikan di Roma, Italia, di mana ia menyelesaikan studi doktor Teologi Biblis di Universitas Urbaniana pada tahun 1981, Suharyo kemudian dipercaya sebagai Uskup Agung Semarang pada tahun 1997 sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Uskup Agung Jakarta pada tahun 2010 menggantikan Kardinal Julius Darmaatmadja SJ.
Perjalanan hidup dan karier Suharyo menunjukkan transformasi spiritual dan pelayanan yang menginspirasi, memberikan harapan bagi masa depan Gereja Katolik di Indonesia dan Asia. Kehadirannya dalam konklaf sebagai perwakilan Asia membawa semangat dan optimisme bagi umat Katolik di Indonesia, mengukuhkan kedudukan negara dalam panggung global Gereja Katolik. Menyusul detil-deti lengkap bisa dilihat di sumber [Source link] untuk informasi lebih lanjut.