Seiring dengan mendekati akhir pekan grand prix, para penggemar Formula 1 seringkali berbagi prediksi atau mencoba menebak siapa yang akan keluar sebagai pemenang balapan. Namun, seorang ahli data yang bernama Mariana Antaya, memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan membangun model pembelajaran mesin untuk memprediksi hasil balapan F1. Model ini telah berhasil memprediksi pemenang dari tiga grand prix musim ini dengan akurat.
Menurut Antaya, model ini dibangun karena inspirasinya sebagai seorang penggemar berat Formula 1. Dalam pembicaraannya dengan Motorsport.com, dia menjelaskan bahwa pembelajaran mesin dan algoritme menjadi hal yang umum digunakan oleh tim-tim balap untuk strategi mereka secara real time. Dengan pengetahuannya tentang hal ini, Antaya mencoba untuk menyenangkan diri dengan melakukan prediksi pemenang balapan dan melihat sejauh mana data yang bisa digunakan untuk memperoleh hasil yang tepat.
Antaya mulai membangun modelnya dengan menggunakan data dari Grand Prix Australia tahun lalu dan membandingkannya dengan hasil kualifikasi pada tahun berikutnya. Setelah mengeluarkan pemula dari programnya, dia mulai melatih modelnya dengan menggunakan alat penguat gradien untuk memprediksi waktu putaran balapan di Albert Park. Dengan kejutan, modelnya berhasil memilih Lando Norris sebagai pemenang dengan tepat.
Kelanjutan proyek ini menjadi semakin menarik ketika komunitas Formula 1 ikut terlibat dalam melihat seberapa banyak prediksi balapan yang dapat sesuai dengan kenyataan. Antaya berharap dapat melibatkan penonton untuk memberikan masukan tentang fitur apa saja yang perlu ditambahkan ke model agar lebih sempurna.
Dengan berkembangnya model ini, Akurasi prediksi balapan semakin meningkat, meskipun modelnya masih dapat ditingkatkan. Antaya menambahkan lebih banyak titik data ke dalam programnya untuk meningkatkan akurasinya. Dia menjelaskan bahwa dengan lebih banyak data, modelnya dapat memprediksi dengan lebih baik. Untuk menjaga model ini tetap relevan, Antaya juga menambahkan data cuaca dan performa pembalap dalam cuaca basah untuk memprediksi pemenang balapan.
Langkah selanjutnya untuk model ini adalah melatihnya berdasarkan performa tim-tim sepanjang musim 2025 menjelang Grand Prix Arab Saudi. Antaya menyoroti bahwa tambahan data akan membantu programnya memahami performa mobil dan tim secara lebih baik. Meskipun modelnya semakin akurat, Antaya sadar bahwa masih ada elemen-elemen dalam balapan F1 yang tidak dapat diprediksi. Meskipun demikian, dia tetap bersemangat untuk terus meningkatkan modelnya agar dapat meramalkan dengan lebih akurat di masa depan.