Organisasi kesehatan dan pendidikan seperti IDI, PGRI, Komite Nasional Pengendalian Tembakau, dan Yayasan Kanker Indonesia bersama dengan koalisi peduli pengendalian tembakau, mengekspresikan kekhawatiran mereka terhadap praktik taktik dan manipulasi industri rokok yang semakin marak. Mereka menyoroti upaya industri untuk memasarkan produk-produk yang mengandung zat adiktif dengan berbagai metode, mulai dari penambahan perasa hingga zat lain yang mengubah karakteristik produk. Masalah konsumsi rokok konvensional yang sudah menjadi beban kesehatan dan ekonomi di Indonesia semakin diperparah dengan munculnya produk-produk nikotin baru seperti rokok elektronik dan vape yang berkembang pesat. Penelitian menunjukkan peningkatan drastis dalam konsumsi new nicotine products dalam dekade terakhir, dengan sejumlah remaja laki-laki di Jakarta diketahui menggunakan rokok elektronik. Industri rokok dinilai terus berusaha meningkatkan penjualan dengan mengemas produknya sebagai sesuatu yang ‘aman’, meskipun dampak kesehatannya tetap kontroversial. Tindakan pengawasan yang lebih ketat terhadap konsumsi zat adiktif diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang lebih besar akibat produk-produk tersebut.
Home
Berita
IDI dan Organisasi Masyarakat Desak Pemerintah Perkuat Pengendalian Konsumsi Zat Adiktif
IDI dan Organisasi Masyarakat Desak Pemerintah Perkuat Pengendalian Konsumsi Zat Adiktif

Read Also
Recommendation for You

Mantan Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan mengenai Pemilihan Presiden 2024 yang direspons oleh Juru Bicara…

Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya baru-baru ini bertemu dengan Duta Besar Jerman untuk…

Presiden Prabowo Subianto akan turun tangan mengatasi polemik empat pulau di Aceh yang masuk Sumatera…

Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan revisi Undang-Undang Pemerintah Aceh dalam menghadapi kontroversi terkait 4 pulau…