Fase pertama setiap pemerintahan merupakan waktu penting yang menantang bagi para pemimpin. Periode ini sering disebut sebagai musim semi politik, di mana janji-janji kampanye diuji oleh realitas kebijakan dan kinerja nyata. Hal ini juga menjadi momen di mana legitimasi elektoral dipertanyakan kembali oleh masyarakat.
Pada fase awal pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, survei nasional terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan hasil yang menarik. Mayoritas responden merasa puas dengan kondisi sosial budaya dan keamanan nasional. Namun, terdapat juga sinyal peringatan dalam bentuk dua rapor merah yang mengindikasikan masalah dalam lapangan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan pokok.
Keresahan masyarakat terhadap sulitnya mencari pekerjaan tampaknya menjadi perhatian utama, terutama di wilayah tertentu seperti Maluku dan Papua. Sementara itu, kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok juga menjadi masalah yang mendesak. Hal ini tidak hanya menyangkut statistik, tetapi juga menjadi representasi dari tekanan psikologis yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penting untuk menyadari bahwa evaluasi awal pemerintahan tidak hanya bergantung pada indikator kinerja yang positif, tetapi juga harus memperhatikan masalah-masalah yang muncul. Implementasi program-program unggulan yang masih dalam tahap uji coba serta respons terhadap kebutuhan masyarakat menjadi faktor kunci dalam menavigasi masa transisi ini.