Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mengekspresikan kekecewaannya karena Mantan Presiden Joko Widodo tidak hadir dalam gelar perkara khusus terkait dugaan ijazah palsu yang diselenggarakan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Rismon juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketidakhadiran perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut Rismon, ketidakadilan Jokowi yang tidak membawa ijazah asli dan perwakilan UGM yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk memberikan penjelasan membuatnya yakin bahwa ijazah tersebut palsu. Rismon menegaskan bahwa pihak Jokowi tidak berani menampilkan ijazah versi digital dalam gelar perkara tersebut.
Semua peristiwa tersebut menunjukkan bahwa ijazah Jokowi diduga palsu. Ketidak hadiran Jokowi dan pihak UGM dalam gelar perkara khusus tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa sesuatu yang tidak beres terkait dengan ijazah tersebut.
