Mick Schumacher merupakan salah satu pembalap yang sedang dalam pembicaraan dengan Cadillac mengenai kursi balap untuk musim depan. Cadillac akan menjadi tim ke-11 yang ikut serta dalam F1 pada tahun 2026, namun masih belum memutuskan siapa yang akan menduduki kokpit. Meskipun Schumacher kehilangan kursi Haas-nya kepada Nico Hulkenberg pada akhir musim 2022, ia telah tetap aktif sebagai test driver dan cadangan untuk Mercedes serta saat ini bersaing untuk Alpine di Kejuaraan Ketahanan Dunia. Dalam wawancara dengan Motorsport.com Brasil bulan lalu, Schumacher mengonfirmasi bahwa pembicaraan dengan Cadillac sedang berlangsung dan berjalan dengan sangat positif.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, terdapat laporan bahwa Cadillac telah melakukan kontak dengan pembalap-pembalap berpengalaman seperti Sergio Perez dan Valtteri Bottas. Jacques Villeneuve, dalam wawancaranya dengan Vision4Sport, berpendapat bahwa Mick Schumacher bukanlah pilihan yang tepat untuk Cadillac karena kurangnya pengalaman dan hasil yang sulit selama di Haas. Villeneuve juga menyatakan bahwa Valtteri Bottas saat ini menjadi kandidat utama untuk kursi di Cadillac, menyebut pengalaman dan kualitas pembalap asal Finlandia tersebut sebagai hal yang sangat berharga meskipun sebelumnya dinilai kurang ambisius saat bersama Sauber.
Dengan itu, Cadillac harus membuat keputusan yang tepat dalam memilih pembalap untuk bergabung dengan tim mereka dalam perhelatan F1 tahun depan, dengan mempertimbangkan pengalaman, kualitas, dan ambisi setiap calon pembalap. Artinya, pilihan harus dilakukan secara hati-hati dan strategis untuk memastikan performa yang maksimal di lintasan balap.