Prinsipal Red Bull, Laurent Mekies, menegaskan bahwa masalah performa tim Formula 1 mereka tidak bisa diselesaikan hanya dengan mencontek elemen-elemen mobil Racing Bulls yang lebih kompetitif. Pembalap Racing Bulls jelas tampil lebih unggul dibanding dengan pilot kedua Red Bull, baik itu Liam Lawson maupun Yuki Tsunoda sampai saat ini. Meskipun Lawson tidak mengumpulkan satu poin pun dari dua seri di Red Bull, tim Faenza masih mengantongi 45 poin, sementara Tsunoda hanya berhasil meraih tujuh poin dalam 12 grand prix. Red Bull kedua selalu tertinggal dari setidaknya satu Racing Bull dalam sembilan kesempatan, dan bahkan Max Verstappen pernah lebih lambat 0,003 detik dari Lawson di Austria.
Saat menghadapi Grand Prix Hongaria akhir pekan lalu, Red Bull mengalami salah satu weekend terburuk dalam beberapa waktu terakhir. Verstappen harus memulai kualifikasi dari posisi kedelapan, tepat di depan Racing Bulls, dan berjuang keras untuk finish kesembilan di balik Lawson pada hari Minggu. Setelah kualifikasi, Laurent Mekies ditanya apakah Red Bull dapat mempelajari sesuatu dari mobil Racing Bulls untuk meningkatkan performa RB21 – sebuah saran yang ia tolak.
Menurut Mekies, mobil-mobil tersebut memiliki asal usul yang berbeda, sehingga tidak mungkin untuk mengambil elemen dari satu mobil dan memasukkannya ke dalam mobil lainnya. Menurutnya, yang menjadi inti dari Formula 1 saat ini adalah setiap tim datang dengan ide-ide mereka sendiri tentang bagaimana mengembangkan mobil mereka, dan tidak ada yang bisa dipetik dari satu mobil ke mobil lainnya. Mekies juga mengakui bahwa pengalaman Verstappen yang luas sangat berharga dalam situasi sulit seperti ini, mengingat Verstappen telah membalap untuk Red Bull selama sembilan tahun dan bisa merasakan kapan mobilnya bekerja dan kapan tidak.
Mekies juga mengungkapkan bahwa tim sudah bereksperimen tetapi tidak berhasil dalam mencari solusi atas kurangnya cengkeraman RB21. Sejak sesi latihan bebas pertama di Hungaroring, tim sudah merasakan ketidakcocokan dan lambat di berbagai tikungan. Mekies juga menyatakan bahwa tim sudah mencoba berbagai hal untuk memperbaiki performa mobil, namun tak ada yang berhasil. Penampilan buruk ini juga ternyata berlanjut hingga kualifikasi.