Peserta workshop anti-pencabulan yang diadakan di pesantren didukung oleh Ketua Dewan Pembina DPP Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin, dengan dibukanya workshop tersebut secara resmi. Acara tersebut diadakan sekaligus dengan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Perempuan Bangsa di Jakarta. Rustini Muhaimin menegaskan bahwa kekerasan seksual merupakan kejahatan kemanusiaan dan melanggar nilai-nilai agama yang sangat serius. Oleh karena itu, komitmen bersama diperlukan untuk menciptakan ruang aman, khususnya di pesantren yang menjadi pusat nilai, akhlak, dan spiritualitas.
Pesantren diharapkan dapat menjadi pelopor dalam membangun budaya anti kekerasan seksual. Rustini menekankan bahwa Perempuan Bangsa harus memimpin dalam pemberdayaan perempuan berdasarkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan serta teguh dalam prinsip dan nilai. Ninik, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini penting untuk menjaga kebaikan generasi penerus bangsa. Pesantren diharapkan menjadi tempat yang paling aman bagi generasi muda. Data dari survei JPPI menunjukkan adanya kasus kekerasan di lembaga pendidikan, termasuk di pesantren, yang menunjukkan perlunya langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi para generasi penerus dari kekerasan tersebut.