Dibalik aksi balapan mobil tunggal dengan satu tempat duduk terdapat dunia teknik yang kompleks, melibatkan teknisi dan insinyur. Formula 1 dan Formula E, meskipun memiliki kesamaan, sebenarnya adalah dua entitas yang berbeda dalam pengembangan mobil. Formula 1 memberikan kebebasan desain yang luar biasa kepada tim dalam hal aerodinamika dan sasis, sementara Formula E menggunakan pabrikan tunggal untuk aerodinamika dan sasis, dengan fokus pengembangan pada Powertrain.
Perbedaan utama terletak pada pengembangan Powertrain di kedua kategori ini. Formula 1 memungkinkan pengembangan konstan dalam perangkat keras dan perangkat lunak, sementara Formula E, dengan batasan siklus dua tahun pada perangkat keras, memberikan kebebasan total pada perangkat lunak. Hal ini membuat perangkat lunak menjadi fokus utama pengembangan dalam Formula E.
Pentingnya perangkat lunak juga terlihat dalam efisiensi mobil Formula E. Efisiensi energi menjadi kunci di Formula E, di mana penanganan daya yang baik dan manajemen energi yang efisien dapat membuat perbedaan besar dalam hasil balapan. Pengembangan perangkat lunak dalam Formula E terjadi dalam dua mode, memungkinkan tim untuk membuat modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan mereka dan juga pengemudi.
Oleh karena itu, dengan arah pengembangan yang berbeda antara Formula 1 dan Formula E, serta fokusnya pada perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing, kedua kategori ini menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi tantangan yang ada. Formula 1 akan menghadapi banyak perubahan di masa depan, yang akan membuat manajemen energi menjadi latihan yang lebih kompleks, sementara Formula E terus fokus pada perangkat lunak untuk meningkatkan kinerja mobil mereka secara keseluruhan.