Kisah epik rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi tak bisa lepas dari peristiwa ‘Sepang Clash’ di 2015. Namun, konflik kedua pembalap ini sebenarnya sudah dimulai sejak GP Argentina 2015. Saat itu, Marquez memimpin balapan hingga akhirnya digusur oleh Rossi, yang memenangi perlombaan dan merayakan kemenangan dengan memakai jersey Maradona di podium.
Meski Marquez sempat meraih kemenangan di sirkuit Termas pada 2019, hubungannya dengan lintasan Argentina penuh gejolak. Di beberapa kesempatan, Marquez jatuh di trek yang membuai sebagian kesuksesannya. Di 2017, ia terjatuh saat memimpin balapan, sedangkan di 2018, ia terlibat kontroversi saat motor terhentinya di grid, namun tetap diperbolehkan berlaga.
Tak ketinggalan insiden kontroversial di 2018, yang diawali dengan permintaan maaf Marquez kepada Rossi yang tidak diterima. Saat itu, penyelesaian balapan diikuti dengan penalti bagi Marquez dan Rossi yang membuat atmosfer menjadi tegang di garasi. Konferensi pers pasca perlombaan pun berisi pernyataan kontroversial dari Rossi yang semakin memperumit hubungan kedua pembalap.
Sejak penampilan terakhirnya di Argentina 2019, Marquez belum mengunjungi sirkuit Termas. Dirinya absen karena berbagai alasan, mulai dari pandemi hingga cedera yang dialaminya. Namun, pada 14 Maret 2025, Marquez akan kembali ke lintasan Argentina tanpa kehadiran Rossi dan mengendarai motor Ducati, menciptakan kisah baru tanpa rivalitas legendaris di atas trek.