Marc Márquez, pembalap MotoGP asal Spanyol, telah menjadi dominan di Sirkuit Amerika, di mana ia telah meraih tujuh kemenangan sejak balapan pertamanya di sana dengan tim Honda. Meskipun pada tahun lalu ia mengalami kejatuhan yang disebabkan oleh masalah rem saat menggunakan Ducati GP23 bersama tim satelit Gresini Racing, Marc tetap memperlihatkan keberaniannya dalam memimpin balapan. Kakaknya, Alex Marquez, juga memiliki sejarah kemenangan di sirkuit ini pada tahun 2013, membuatnya sebagai pembalap termuda saat itu yang meraih kemenangan di kelas utama. Namun, prestasi ini masih bertahan hingga saat ini. Antara tahun 2013 dan 2018, Marc berhasil memenangi balapan MotoGP Amerika dari posisi terdepan secara beruntun.
Setelah menghadapi cedera pada 2020 dan tantangan lainnya yang menghalanginya untuk berkompetisi pada tahun-tahun sebelumnya, Marc kembali lagi dengan semangat baru tahun ini, khususnya setelah meninggalkan tim Honda dan beralih ke Ducati Gresini Racing. Di dua balapan pertama musim ini di Thailand dan Argentina, Marc berhasil memenangi kedua balapan tersebut, serta memimpin klasemen sementara dengan 74 poin. Meskipun pada Sprint Race di Austin, Marc harus puas finis di posisi kedua setelah mengalami kehilangan rem saat memimpin balapan.
Sirkuit Austin yang mempunyai sepanjang 5,51 kilometer dan 20 tikungan, sebagian besar tikungan kiri, memang sangat cocok dengan gaya berkendara Marquez. Maverick Vinales, yang berhasil mendominasi akhir pekan balapan sebelumnya di sirkuit tersebut, mencatatkan rekor baru dengan waktu 02.00.864. Namun, kemenangan terakhir yang diraih oleh motor non-Ducati di MotoGP Amerika datang dari Vinales yang mewakili tim Aprilia. Selain itu, memenangkan balapan di sirkuit ini adalah sesuatu yang belum pernah diraih oleh pembalap pabrikan Italia. Marc Marquez optimis akan kembali meraih kemenangan di sirkuit yang begitu spesial baginya.