Pada tahun lalu, Ferrari merekrut Lewis Hamilton, menggoyahkan pembalap F1 Carlos Sainz. Setelah melihat opsi yang lebih ambisius dari Red Bull dan Mercedes, Sainz kemudian beralih fokus ke Williams, Alpine, dan Sauber, yang akan menjadi Audi mulai tahun 2026. Meskipun Williams menempati peringkat kelima dalam klasemen F1 2025, Sainz merasa belum bisa bersinar dengan tim tersebut. Guenther Steiner dari The Red Flags berpendapat bahwa Sainz mungkin menyesal memilih Williams daripada Sauber, terutama karena proyek menarik yang dimiliki tim Sauber menjelang 2026. Menurut Steiner, Sainz sebenarnya adalah pembalap top, tetapi ia menderita di mobil Williams. Meskipun demikian, Sainz harus bekerja keras untuk membalikkan keadaan dan mungkin merasa menyesal tidak memilih Audi. Meskipun demikian, Steiner yakin bahwa keputusan harus dijalani, dan Sainz harus terus berusaha untuk memperbaiki hasilnya.
Steiner: Sainz Sesali Gabung Williams – Analisis dan Dampaknya

Read Also
Recommendation for You

Esteban Ocon mengalami diskualifikasi dari sesi kualifikasi F1 GP Azerbaijan setelah sayap belakang mobil Haas-nya…

Pada 12 Desember, pemilihan presiden FIA akan berlangsung di Uzbekistan, di mana petahana Mohammed Ben…

Pole position Grand Prix Azerbaijan berhasil direbut dengan dramatis oleh Max Verstappen, mengalahkan Carlos Sainz…

Fernando Alonso telah mengonfirmasi bahwa 2026 bisa menjadi tahun terakhirnya di Formula 1 jika Aston…

Presiden Prabowo Subianto kembali merombak kabinet dengan menunjuk Muhammad Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan…