Diskusi budaya bertajuk “Jejak Peradaban di Era Modernisasi: Mampukah Kebudayaan Indonesia Bertahan?” yang diadakan di IFI Wijaya, Jakarta pada Jumat (29/8/2025), menjadi sorotan dengan fokus pada Tana Toraja. Acara yang diselenggarakan oleh Forsenibudpar dan Galeri Mata Nusantara (GMN) membahas pelestarian budaya dan menghadirkan pameran foto Tana Toraja dari 27 Agustus hingga 7 September 2025. Dalam forum ini, potensi besar Toraja sebagai pusat heritage tourism Indonesia ditekankan.
Budayawan Giri Basuki menjelaskan bahwa pelestarian budaya Toraja tidak hanya berkaitan dengan simbol-simbol budaya seperti tongkonan dan tari adat, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap sektor pariwisata. Hal ini menjadikan Toraja dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Penggiat dari Yayasan Negeri Rempah, Dewi Kumoratih, menyoroti peran generasi muda sebagai penggerak promosi budaya. Media sosial, festival budaya, dan kolaborasi kreatif menjadi cara baru untuk memperkenalkan Toraja sebagai destinasi wisata budaya dunia.