portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Undicided Voters Masih Tinggi, IPO: Belum Ada Capres-Cawapres Dominan

Undicided Voters Masih Tinggi, IPO: Belum Ada Capres-Cawapres Dominan

Fenomena pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden masih cukup tinggi dua bulan sebelum Pilpres 2024 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2024. Hal ini berdasarkan temuan dari lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada bulan November 2023.

“Dalam survei IPO pada tanggal 10-17 November lalu, kami menemukan bahwa ada sekitar 29 persen pemilih yang belum memutuskan pilihannya, ini adalah angka yang cukup besar,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (11/12/2023).

Melihat tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya, Dedi mengatakan bahwa tidak ada jaminan bagi pasangan calon tertentu untuk bisa memenangkan pemilihan dalam satu putaran.

“Dengan kondisi tersebut, tidak ada satu pun kontestan yang dominan,” ujarnya.

Dedi juga mengungkapkan sejumlah alasan yang menyebabkan tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya. Salah satunya adalah karena publik belum sepenuhnya mendengarkan gagasan yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Jumlah pemilih yang belum memutuskan pilihannya saat ini karena belum sepenuhnya mendengar gagasan dan rencana besar dari setiap kandidat,” katanya.

Alasan lain yang diduga mempengaruhi tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 adalah karena melihat komposisi pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Misalnya, Anies Baswedan mendapat elektabilitas yang tinggi, tetapi Muhaimin tidak, begitu pula dengan Ganjar dan Mahfud MD, serta Prabowo yang terbebani oleh Gibran. Kondisi ini membuat pemilih menjadi ragu,” tambahnya.

Litbang Kompas juga baru-baru ini merilis hasil survei terbarunya, dimana salah satu data yang ditemukan adalah mengenai angka pemilih yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters.

Litbang Kompas menemukan bahwa jumlah pemilih yang bimbang saat ini mengalami peningkatan, dengan angka sebesar 28,7 persen dalam survei tersebut.