Presiden Rusia, Vladimir Putin, menganggap bahwa dunia saat ini sedang mengalami perkembangan ke arah pusat kekuatan yang banyak, atau multipolar. Perubahan tersebut dipicu oleh pertumbuhan pesat negara seperti China, Rusia, dan Brazil. Putin juga menyebut Indonesia sebagai bagian dari negara yang mendorong multipolarisme dunia. Menurut Putin, pergerakan dunia ini adalah hasil dari proses yang obyektif.
Sebagai contoh, Putin menyebut pertumbuhan China dan inisiatif seperti Belt and Road Initiative yang diusulkan oleh Xi Jinping tahun 2013. Ini bertujuan untuk meningkatkan proyek investasi ekonomi dan perdagangan dengan melibatkan sebanyak mungkin negara. Saat ini, lebih dari 150 negara dan 30 organisasi internasional telah bergabung dan bekerja sama dengan China.
Putin melihat kampanye pembentukan dunia multipolar ini sangat penting mengingat hegemoni yang kuat dari Amerika Serikat dan sekutunya dalam hubungan antarnegara. Putin berpendapat bahwa tatanan dunia yang saat ini unipolar dengan kekuasaan yang terpusat pada AS harus dihentikan.
Putin sebelumnya juga telah menyampaikan kampanye ini saat berbicara dalam Konferensi Keamanan Internasional ke-21 di Moskow pada tanggal 15 Agustus. Pada kesempatan itu, ia memberikan peringatan terhadap kemungkinan NATO mengikutsertakan AS, Inggris, dan Australia dalam pakta keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Putin melihat hal ini sebagai upaya AS untuk memformat ulang sistem interaksi di kawasan tersebut demi memenuhi ambisi globalnya.
Putin juga memperingatkan bahwa pengembangan strategi Indo-Pasifik pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan asosiasi militer-politik yang dikendalikan oleh Washington. Ia menganggap langkah AS dalam mengintegrasikan NATO dan AUKUS sebagai upaya untuk membangun neo-kolonialisme Barat dan menunda pembentukan dunia multipolar dengan memicu ketegangan di berbagai wilayah.
Putin menegaskan bahwa sebagian besar negara siap untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasional mereka. Hal ini menjadikan munculnya pusat-pusat ekonomi dan politik baru yang semakin kuat. Menurut Putin, tren ini merupakan modal dasar penting untuk pembangunan global yang stabil dan progresif.
Di sisi lain, AS dan sekutunya memiliki tujuan yang jelas, yaitu memanfaatkan keuntungan dari tragedi kemanusiaan, memecah belah negara-negara, memaksakan sistem neo-kolonial, dan mengeksploitasi sumber daya. Untuk mencapai tujuan tersebut, AS dan NATO terus membangun dan memodernisasi kemampuan serangan mereka, baik di bidang militer maupun non-militer.
Putin mengungkapkan komitmennya untuk mengurangi konfrontasi di tingkat global dan regional serta terus berjuang untuk mengembangkan tatanan dunia multipolar. Hal ini didasarkan pada norma dan prinsip hukum internasional, serta kerja sama dan kepercayaan yang konstruktif.