Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Ahmad Rofiq meminta KPU dan Bawaslu untuk mengawasi proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 dengan tegas dan transparan. Rofiq menegaskan pentingnya transparansi tersebut agar memenuhi harapan semua peserta Pemilu dan masyarakat yang sudah menggunakan hak suaranya. Ia juga mempertanyakan keaslian suara masyarakat yang digunakan dalam proses perhitungan di tingkat kecamatan, karena khawatir terjadi pengalihan suara untuk kepentingan tertentu.
Dalam situs resmi KPU, terlihat suara dari Partai Perindo mengalami penurunan dari total suara masuk 64% menjadi 65,14%. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap proses penghitungan suara Pemilu 2024. Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu Presiden, Deddy Yevri Sitorus, juga menyayangkan penghentian proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan yang diduga dilakukan untuk kepentingan tertentu.
Juru Bicara Nasional Partai Perindo, Abdul Khaliq Ahmad juga mengomentari temuan C1 atau C hasil milik partai tersebut yang sempat kosong di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Ia menyebut bahwa hal tersebut dapat memicu dugaan pengalihan suara ke partai politik atau pasangan calon yang lain. Menurutnya, ketidaktransparanan dalam proses tersebut dapat memperkuat dugaan adanya manipulasi suara.
