portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Geopolitik Jawa Timur ala Ganjar Pranowo, Selangkah Lebih Dekat ke Kursi Presiden

Geopolitik Jawa Timur ala Ganjar Pranowo, Selangkah Lebih Dekat ke Kursi Presiden

Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo merupakan sosok yang dianggap paham akan geopolitik dalam strategi Ganjar Pranowo untuk mencari dukungan di Jawa Timur. Foto/MPI
JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo merupakan sosok yang dianggap paham akan geopolitik. Geopolitik adalah analisis tentang bagaimana kekuatan dan negara bersaing untuk pengaruh, juga kontrol terhadap wilayah-wilayah strategis. Dengan konteks pemilihan presiden dalam negeri, geopolitik berlaku untuk mencari suara di area-area strategis yang bisa membawanya ke arah kemenangan dalam dukungan.

Dengan perjuangan untuk mencari suara, usahanya Ganjar Pranowo yang membuktikan dirinya paham akan geopolitik bisa terlihat dari peristiwa yang terjadi pada tahun 2023 dimana pengamat politik pun juga memvalidasi pemahaman Ganjar pranowo. Mochtar W Oetomo selaku Direktur Surabaya Survey Center (SSC) memberi pengamatannya dalam strategi Ganjar Pranowo untuk mencari dukungan di Jawa Timur. Selama tiga bulan sebelum Juli, Ganjar Pranowo, yang dikabarkan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024, telah aktif melakukan serangkaian kunjungan ke Jawa Timur.

Dalam kunjungan-kunjungannya, ia terlibat dalam berbagai kegiatan di berbagai daerah di provinsi ini. Banyak yang mengamati bahwa tindakan Ganjar Pranowo ini memiliki maksud strategis, khususnya untuk memenangkan dukungan di Jawa Timur, mengingat peran penting provinsi ini sebagai barometer politik nasional.

“Jawa Timur adalah barometer politik nasional. Selalu menjadi battle ground di setiap gelaran pemilu, baik pilpres maupun pileg,” ujar Mochtar saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Jawa Timur telah lama menjadi fokus perhatian para politisi selama pemilu, baik pilpres, maupun pileg. Kemenangan di Jawa Timur telah terbukti menjadi faktor penentu dalam menentukan hasil pemilu nasional sejak 2004. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas politik, jumlah pemilih yang besar, serta beragamnya latar belakang sosial dan budaya di provinsi ini.

Mochtar menggambarkan Jawa Timur sebagai “barometer politik nasional.” Mochtar menjelaskan betapa pentingnya provinsi ini dalam dinamika politik Indonesia.

Kunjungan terakhir Ganjar Pranowo ke Jawa Timur dilakukan pada 16 Juli 2023. Dalam serangkaian kegiatan, ia mengunjungi beberapa daerah, termasuk Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Ngawi. Setiap kunjungan Ganjar Pranowo disambut oleh para relawan yang dengan antusias meneriakkan dukungan, menunjukkan popularitasnya di provinsi ini.

Salah satu hal yang menarik dalam kunjungan Ganjar Pranowo adalah kehadirannya di Surabaya dalam setiap perjalanannya. Mochtar menjelaskan bahwa hal ini memiliki relevansi geopolitik yang signifikan.