portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Survei Alvara Membuktikan Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD Teratas

Survei Alvara Membuktikan Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD Teratas

Hasil survei Alvara Research Center yang dirilis pada Selasa (24/10/2023), elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendominasi dengan perolehan suara sebesar 36,5% di berbagai kalangan generasi. Peneliti senior Alvara Research Center Lilik Purwandi menjelaskan, elektabilitas Ganjar-Mahfud dalam perolehan survei Alvara secara keseluruhan unggul dibandingkan dengan pasangan lainnya. Dia menekankan bahwa dinamika politik ke depan dapat berpotensi mengubah perolehan suara tersebut, tergantung dari strategi masing-masing pasangan dalam meningkatkan elektabilitas hingga Februari 2024.

“Hal ini tentunya tergantung dari strategi dari masing-masing pasangan dalam meningkatkan elektoral hingga Februari 2024,” ujar Lilik.

Lilik juga menyoroti bahwa popularitas Ganjar-Mahfud berhasil mendominasi di kalangan pemilih Generasi X dan Baby Boomers. Sementara, persaingan ketat terjadi di kalangan pemilih Generasi Z dan milenial antara Ganjar-Mahfud dengan pasangan lainnya. Dia menekankan bahwa segmen generasi muda ini merupakan kelompok pemilih terbesar dalam Pilpres 2024, sehingga diperlukan usaha ekstra untuk mendapatkan dukungan dari mereka. Elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa lebih ditingkatkan melalui perebutan suara di swing voters anak muda.

“Kedua segmen generasi tersebut merupakan kelompok pemilih terbesar pada Pilpres 2024. Sehingga perlu kerja ekstra untuk mampu merebut hati pemilih muda ini dan memperbesar elektabilitas pada masing-masing pasangan,” ungkap Lilik.

Dengan mengacu pada hasil survei, Pilpres 2024 berpotensi dilakukan dalam dua putaran, dengan pasangan Ganjar-Mahfud dan pasangan lainnya diprediksi akan melanjutkan persaingan hingga putaran kedua. “Sehingga pasangan terpilih diperkirakan baru akan diketahui pada Juli 2024,” ungkap Lilik.

Survei Alvara yang dilakukan pada rentang waktu 1-6 Oktober 2023 melibatkan 1.517 responden berusia 17 tahun ke atas dari berbagai provinsi di Indonesia. Metode survei ini menggunakan multistage random sampling dengan wawancara tatap muka, dan margin of error survei sekitar 2,52 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Profil responden survei mencerminkan profil demografi Indonesia dari berbagai aspek, termasuk gender, usia, area, dan agama.