portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Raga Awandayu Prakasa Bawa Aspirasi Pendidikan Diaspora Indonesia ke Istana

Raga Awandayu Prakasa Bawa Aspirasi Pendidikan Diaspora Indonesia ke Istana

Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki, Raga Awandayu Prakasa, melakukan audiensi, silaturahmi, dan diskusi bersama dengan Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (27/9/2024). Audiensi ini merupakan kesempatan penting untuk menyampaikan berbagai aspirasi yang telah dirangkum dalam policy brief, yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden dan kementerian terkait.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan pada Kamis (3/10/2024), Billy menyatakan bahwa forum audiensi ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi tantangan dan kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Semangatnya adalah “No one left behind,” sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam pertemuan tersebut, Billy menekankan pentingnya peran anak muda sebagai subjek dalam kebijakan publik. Sementara itu, Raga Awandayu Prakasa menyoroti laporan UNESCO yang menyatakan bahwa keberadaan Atase Pendidikan di kedutaan telah terbukti meningkatkan prestasi akademis diaspora hingga 40%.

Prakasa juga merujuk pada riset Bank Dunia yang menunjukkan pentingnya hubungan antara kebijakan pendidikan nasional dan implementasinya di luar negeri untuk menjaga standar pendidikan bagi diaspora Indonesia. Menurut data dari UNESCO Institute for Statistics, pada tahun 2021 terdapat 53.000 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri.

Namun, hingga saat ini baru ada 10 KBRI yang memiliki Atase Pendidikan. Prakasa menegaskan perlunya perluasan dukungan bagi diaspora Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri. Selain memberikan dukungan kepada pelajar Indonesia, pembahasan pendidikan ini juga berkaitan dengan masa depan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Pendirian Atase Pendidikan di KBRI dianggap sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif secara global. Dukungan bagi diaspora dimaknai tidak hanya sebagai kunci keberhasilan individu mereka, tetapi juga penting untuk masa depan bangsa.

Dengan pendidikan yang berkualitas dan terarah, diaspora diharapkan dapat kembali ke Indonesia dan turut berkontribusi dalam pembangunan. Pembentukan Atase Pendidikan, terutama di negara-negara dengan jumlah pelajar Indonesia yang signifikan seperti Turki, dianggap dapat membantu mengatasi tantangan pendidikan yang dihadapi diaspora.

Audiensi tersebut juga dihadiri oleh sejumlah komunitas, termasuk Raga Awandayu Prakasa, Idris Sardi D.M., Yogi Syahputra sebagai Co-Founder Youth on Policy, serta berbagai kelompok lainnya seperti geoimpact.id, Wadah Baik, Tadaluko Youth Movement, dan Gensmart ID, yang menunjukkan komitmen mereka dalam menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda.