loading…
Webinar yang diselenggarakan oleh Apahabar Community, dengan tema “Suara Muda, Suara Penentu,” pada Selasa (31/10/2023), menunjukkan bahwa suara kaum muda akan menjadi faktor penentu dalam Pemilu 2024. Jumlah pemilih kaum muda yang mencapai 55 persen dari total pemilih aktif, menjadikan generasi muda sebagai kekuatan utama. Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 juga mengungkapkan hal tersebut.
Dalam webinar tersebut, Pengamat Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad, menyatakan bahwa saat ini kaum muda memiliki potensi untuk menjadi penentu dalam Pemilu 2024. Namun, mereka harus menjaga momen ini agar tidak hanya dimanfaatkan oleh elit dan partai tertentu. Menurut Nyarwi, saat ini banyak partai yang mengatasnamakan kaum muda hanya dengan menggalang isu-isu yang terkait dengan mereka, namun kurang memberikan perhatian secara langsung kepada kaum muda.
Nyarwi juga menjelaskan bahwa di media sosial, isu-isu yang terkait dengan kaum muda banyak berkisar pada isu tentang Gibran. Namun, isu-isu tersebut jarang menggambarkan suara kaum muda terkait dengan politik. Oleh karena itu, Nyarwi mengajak kaum muda untuk menyadari posisi mereka dan memanfaatkan kekuatan mereka secara optimal untuk memilih pemimpin terbaik demi kemajuan negeri.
Seorang influencer bernama Ratu Lubis juga menyampaikan pandangannya bahwa sebenarnya tidak banyak kaum muda yang peduli dengan masalah dan isu politik karena mereka cenderung apatis dan skeptis. Ratu mengungkapkan bahwa ada dua hal yang membuat politik tidak menarik bagi kaum muda, yaitu sikap skeptis dan apatis. Ratu merasa bahwa generasi saat ini skeptis karena mereka merasa bahwa pemimpin negara tidak akan memberikan perubahan yang signifikan. Selain itu, ketidakpedulian kaum muda juga muncul karena mereka tidak yakin bahwa suara mereka akan berpengaruh dalam perubahan yang lebih baik.
Demikianlah tulisan ini mengenai peran suara kaum muda dalam Pemilu 2024. Kaum muda memiliki potensi yang besar dalam menentukan arah perubahan negeri. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menyadari kekuatan mereka dan menggunakan suara mereka secara bijak untuk memilih pemimpin terbaik.