Berita  

Pejabat Bermental Strawberry dan Kinerja Pemerintahan Prabowo: Analisis Mendalam

Dina Hidayana, pendiri DH Institute, mengungkapkan bahwa istilah baru “Mental Strawberry” yang belakangan ini terkait dengan generasi muda juga dapat ditemui pada pejabat yang belum matang. Dina menyoroti bahwa pejabat dengan “mental strawberry” rentan terhadap kerentanan dan kerap memiliki sifat kurang tanggung jawab, kurang kompeten, serta sulit mengontrol diri. Selain itu, dengan kondisi zaman yang semakin dinamis, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kokoh dan visioner di semua tingkatan untuk menghadapi era TUNA (Turbulency, Uncertainty, Novelty and Ambiquity).

Menyikapi visi Indonesia Emas 2045, Dina menekankan bahwa pejabat dengan “mental strawberry” dapat membahayakan kepentingan rakyat dan generasi masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi sistematis dan pengelolaan yang kokoh dalam menghadapi kompleksitas masalah yang ada. Presiden Prabowo telah menyampaikan gagasan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas, namun perlunya eksekusi yang proporsional dan sistematis. Pejabat dengan “mental strawberry”, dalam jangka panjang, tidak hanya akan merugikan kinerja pemerintahan, tapi juga kepentingan rakyat dan masa depan Indonesia akibat keserakahan dan kurangnya nasionalisme.

Dalam situasi yang penuh tantangan, Dina memperingatkan bahwa pejabat yang terkena “strawberry syndrome” akan menyulitkan upaya penegakan hukum, konsistensi kebijakan, dan harmonisasi kebijakan di tengah perubahan zaman yang dinamis. Penting bagi semua pihak, terutama pemimpin di semua tingkatan, untuk memiliki ketahanan mental dan keterampilan strategis yang baik dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

Exit mobile version