Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa Sirekap merupakan alat untuk membenarkan konspirasi dan kejahatan dalam Pemilu 2024. Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU digunakan untuk membangun persepsi melalui quick count. Selain itu, Sirekap dapat diintersep dan rekapitulasi secara berjenjang di KPU tanpa metadata.
Hasto menyatakan bahwa kehadiran seluruh kejahatan demokrasi Orde Baru digunakan dalam Pemilu 2024. Dia juga menyampaikan bahwa Pemilu 2024 merupakan perpaduan dari kecurangan dalam Pemilu 1971 era Orde Baru dan Pemilu 2009 era Presiden SBY.
Hasto juga menduga bahwa kecurangan dalam Pemilu 2024 terjadi dari hulu ke hilir, mulai dari rekayasa di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga pengerahan aparat negara untuk memenangkan salah satu calon.
Menurut Hasto, pada Pemilu 1971 dan 2009, kekerasan dilakukan oleh ABRI dengan sumber daya yang tidak terbatas. Sedangkan pada Pemilu 2024, instrumen negara yang seharusnya netral digunakan untuk kecurangan.
