Faisal Basri, Ekonom yang Pernah Menjadi Sekjen PAN
JAKARTA – Dalam sejarah perjalanan Partai Amanat Nasional (PAN), sosok ekonom Faisal Basri tercatat sebagai orang pertama yang pernah menjadi sekjen PAN. Faisal Basri mengatakan bahwa banyak kisah indah yang ia alami selama berada di PAN.
Pernyataan tersebut disampaikan Faisal saat diwawancarai oleh Helmy Yahya, yang tayangannya dapat disaksikan di channel YouTube Helmy Yahya Bicara pada tanggal 2 September 2020.
Dalam wawancara yang berjudul ‘Faisal Basri, Pribadi Sangat Sederhana, Tetapi Hasilkan Pemikiran tidak Sederhana Tentang Indonesia’, Helmy Yahya mengajukan pertanyaan tentang pengalaman Faisal yang pernah menjadi sekjen sebuah partai. Partai yang dimaksud adalah PAN.
“Faisal kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 6 November 1959 lalu menceritakan kronologi bagaimana dia menjadi sekjen dan akhirnya keluar dari PAN. Menurutnya, saat itu dia bergabung dengan MARA (Majelis Amanat Rakyat) yang mengusung Amien Rais sebagai calon alternatif pemimpin bangsa.
“Namun, ketika pembentukan pengurus, sulit untuk menemukan figur sekjen. Setelah beberapa percobaan, akhirnya teman-teman Faisal meneleponnya dan memintanya untuk menjadi sekjen. Akhirnya Faisal menerima tawaran tersebut,” jelasnya.
Faisal juga menjelaskan alasan mengapa ia memutuskan untuk keluar dari PAN. Menurutnya, saat pendirian PAN, partai tersebut memiliki asas inklusif, modern, dan terbuka. Namun, setelah Kongres di Yogyakarta, asas tersebut diubah menjadi iman dan takwa. Menurut Faisal, asas ini tidak bisa diukur dan tidak memiliki indikator yang jelas. Oleh karena itu, Faisal merasa bahwa asas iman dan takwa lebih cocok untuk partai Islam, bukan untuk PAN.
Dengan demikian, Faisal memutuskan untuk keluar dari PAN karena perbedaan pandangan tersebut. Meskipun begitu, ia tetap mengingat banyak kisah indah yang ia alami selama berada di PAN.
(zik)
